Aku adalah
Akhmad Ngafif
umur 15 th
kelas X.1 di SMAN 1 KEDUNGREJA TAHUN AJARA2013/2014
Alhamdulillah mulai hari Senin pagi 18 Maret 2013, Siswa SMA N 1
Kedungreja mulai melaksanakan Ujian Sekolah. Ujian sekolah merupakan
rangkaian dari kegiatan Ujian Nasional.
Ujian Sekolah dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2012/2013.
Pelaksanaan ujian akhir sekolah yang di mulai Senin, 18 Maret 2013,
akan terus berjalan sesuai jadwal hingga hari Sabtu, 23 Maret 2013
mendatang.
Di hari pertama pelaksanaan ujian akhir Sekolah, siswa peserta ujian
terpantau siap menjalani ujian dengan tenang dan tertib karena Ujian
Sekolah sangat berpengaruh terhadap akumulasi nilai kelulusan siswa
nanti, dimana bobot nilai Ujian Sekolah adalah 60% ditambah dengan nilai
rata-rata raport berbobot 40 %.
guru dan karyawan mengucapkan selamat menempuh ujian sekolah 2013 semoga kalian sukses 100%. Aamiin….
(PAK RATIMAN,S.Pd)
Jakarta, Senin (3 Agustus 2009) -- Presiden RI,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pemerintah akan
mempertahankan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kebijakan ini merupakan salah satu
prioritas belanja pemerintah untuk mendukung sasaran - sasaran
pembangunan sesuai rencana kerja pemerintah (RKP) 2010 dalam Rencana
APBN 2010.
"Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen
dari APBN kita berharap dapat meningkatkan mutu pendidikan di negeri
kita guna membangun keunggulan dan daya saing bangsa di abad 21,"
katanya saat menyampaikan pokok - pokok Rancangan APBN tahun 2010 dan
nota keuangan 2010 pada Rapat Paripurna Luar Biasa Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) pada masa reses persidangan empat tahun sidang 2008/2009 di
Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin
(3/08/2009).
Hadir pada acara Ketua dan Wakil Ketua DPR RI,
para anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Ketua, Wakil Ketua, dan anggota
lembaga - lembaga negara, duta besar dan pimpinan perwakilan badan -
badan dan organisasi internasional, serta para gubernur kepala daerah.
Presiden SBY menyebutkan, prioritas lain belanja pemerintah adalah
untuk memperbaiki kesejahteraaan aparatur negara dan pensiunan,
melanjutkan seluruh program kesejahteraan rakyat seperti Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Bantuan Operasional Sekolah
(BOS), Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program
Keluarga Harapan (PKH) dan beras bersubsidi atau tadinya disebut raskin.
Selain itu, kata Presiden SBY, melanjutkan pembangunan infrastruktur
transportasi, pertanian, energi, dan proyek padat karya lainnya.
Prioritas lainnya, kata Predisen SBY, adalah mendorong revitalisasi
industri dan pemulihan dunia usaha, meneruskan reformasi birokrasi guna
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan pelayanan
publik. Kemudian meningkatkan anggaran operasional, pemeliharaan, dan
pengadaan alat tama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista
TNI), serta meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan
kapasitas penanganan perubahan iklim.
Presiden SBY mengatakan,
sesuai dengan prioritas RKP 2010 dalam RAPBN tahun 2010 pemerintah
mengalokasikan anggaran sebesar Rp.37 triliun untuk pemeliharaan
kesejahteraan rakyat, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem
perlindungan sosial. "Sasaran yang hendak dicapai dari prioritas
tersebut adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 12 sampai dengan
13,5 persen," katanya.
Sementara itu, lanjut Presiden SBY,
alokasi anggaran yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia(SDM) Indonesia pada tahun 2010 direncanakan mencapai
Rp.51,2 triliun. Sasaran yang hendak dicapai dengan alokasi di anggaran
tersebut antara lain adalah untuk bidang pendidikan. "Yaitu meningkatnya
akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan dasar yang berkualitas
bagi semua anak usia tujuh sampai dengan lima belas tahun," katanya.
Presiden SBY menyebutkan, sasaran lainnya adalah menurunnya angka putus
sekolah, meningkatnya kualitas pendidikan, dan meningkatnya
kesejahteraan pendidik. Selain itu, di bidang kesehatan yaitu
tersedianya fasilitas kesehatan dasasr dan rujukan, serta terlayaninya
seluruh penduduk miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas dan jaringannya, serta di kelas III rumah sakit.
Sasaran berikutnya adalah di bidang perbaikan gizi yaitu meningkatnya
cakupan pemberian makanan pendamping air susu ibu (ASI) pada anak usia 6
sampai dengan 24 bulan keluarga miskin. "Bidang Keluarga Berencana (KB)
yaitu terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta peserta diantaranya
3,7 juta adalah peserta KB baru miskin dan meningkatkan peserta KB
aktif menjadi sekitar 26,7 juta peserta diantaranya 11,9 juta adalah
peserta KB aktif miskin," katanya.
Lebih lanjut Presiden SBY
menyampaikan, dari alokasi anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2010
sebesar Rp.699,7 triliun, anggaran belanja direncanakan untuk seluruh
kementerian negara dan lembaga mencapai Rp.327,6 triliun atau naik
sebesar Rp.10,6 triliun dibandingkan dengan perkiraan realisasinya di
tahun 2009. "Kenaikan anggaran belanja kementerian dan lembaga tersebut
terutama untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang direncanakan
dalam RKP tahun 2010," ujarnya.
Presiden SBY mengatakan,
berdasarkan prioritas RKP 2010, serta mempertimbangkan tugas pokok dan
fungsi kementerian negara dan lembaga dalam RAPBN tahun anggaran 2010,
terdapat beberapa kementerian negara atau lembaga yang mendapat alokasi
anggaran yang cukup besar. Presiden SBY menyebutkan, Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam tahun 2010 mendatang direncanakan
memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.51,8 triliun, Departemen
Pertahanan (Dephan) Rp.40,7 triliun, Departemen Pekerjaan Umum (Dep PU)
Rp.34,3 triliun, Departemen Agama (Depag) Rp.26 triliun, Kepolisian
Negara RI Rp.25,8 triliun, Departemen Kesehatan (Depkes) Rp.20,8 triliun
dan Departemen Perhubungan (Dephub) Rp.16 triliun.
Presiden
SBY menyampaikan, alokasi anggaran pendidikan yang besar pada Depdiknas
dan Depag dimaksudkan terutama untuk menuntaskan pelaksanaan program
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun , pemerataan dan perluasan akses
pendidikan, serta peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan.
"Anggaran itu juga ditujukan untuk menaikkan kesejahteraan guru," kata
Presiden SBY.
Sementara, kata Presiden SBY, dalam rangka
mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal dalam 2010 mendatang alokasi
anggaran transfer ke daerah direncanakan mencapai Rp.309,8 triliun.
"Dari jumlah tersebut alokasi dana perimbangan direncanakan mencapai
Rp.293 triliun atau naik Rp.7,7 triliun," katanya.
Presiden
SBY menyebutkan, kenaikan terbesar dari dana perimbangan dalam tahun
2010 tersebut berasal dari rencana realokasi tunjangan profesi yang
dialokasikan sebagai dana alokasi umum (DAU) tambahan untuk tunjangan
profesi guru sebesar Rp.8,9 triliun. "Rencana realokasi tunjangan
profesi guru ke dalam DAU mulai tahun 2010 sejalan dengan semangat
Peraturan Pemerintah Nomor. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Presiden SBY,
mulai tahun 2010 alokasi DAU dalam struktur APBN akan terdiri dari DAU
murni yang dialokasikan dengan menggunakan formula murni dan DAU
tambahan untuk tunjangan profesi guru. "Tunjangan tersebut diberikan
kepada guru dan dosen yang memiliki sertifikat pendidik sebagai
penghargaan atas profesionalitasnya sesuai dengan kewenangannya, "
katanya.
Disamping itu, kata Presiden SBY, untuk melanjutkan
kebijakan yang diambil pada 2009 tentang penghasilan minimal golongan
terendah guru sebesar Rp.2 jt per bulan maka dalam RAPBN 2010 masih
dialokasikan dana penyesuaian berupa tambahan tunjangan kependidikan
bagi guru sebesar Rp.7,9 triliun. "Kita semua berharap dengan
ditingkatkannya alokasi anggaran ini kesejahteraan para guru dan dosen
akan semakin membaik dan akhirnya sesuai dengan harapan rakyat Indonesia
mutu pendidikan kita harus meningkat lebih tinggi lagi," katanya.
Sebelumnya, Presiden SBY, menyampaikan pendapatan negara dan hibah
direncanakan mencapai Rp.911,5 triliun atau meningkat Rp.38,8 triliun
dari sasaran RAPBN Perubahan tahun anggaran 2009. Belanja negara
direncanakan mencapai Rp.1.009,5 triliun yang berarti lebih tinggi
sebesar 3,8 triliun rupiah dari yang dianggarkan dalam RAPBN-P tahun
2009. "Dengan demikian defisit anggaran dalam tahun 2010 direncanakan
mencapai Rp.98 triliun atau 1,6 persen dari product domestic bruto
(PDB)," katanya.
Jumlah ini, kata Presiden SBY, mengalami
penurunan sebesar Rp.35 triliun bila dibandingkan target yang
direncanakan dalam RAPBN-P 2009 sebesar  Rp.133 triliun atau 2,5 persen
dari PDB. "Untuk mencapai sasaran pendapatan negara pada tahun anggaran
2010 mendatang, pemerintah akan terus melanjutkan langkah - langkah
optimalisasi penerimaan baik penerimaan dari pajak maupun penerimaan
negara bukan pajak (PNBP)," katanya.
Presiden SBY menyebutkan,
dari rencana pendapatan negara dan hibah yang ditargetkan mencapai
Rp.911,5 triliun, dalam tahun 2010 penerimaan perpajakan direncanakan
mencapai Rp.729,2 triliun, sedangkan PNBP diperkirakan mencapai Rp.180,9
triliun.***
Sumber: Pers Depdiknas
Terima kasih....